Friday 4 March 2011

FIGHT FOR RICE Versus BURN YOUR IDOL

Photobucket


Photobucket


Photobucket


Photobucket


Photobucket


Photobucket


Photobucket


Photobucket


Photobucket


Photobucket


Photobucket


Photobucket


Burn Your Idol adalah sebuah proyek seni yang mengumpulkan 1000 CD-R dari album-album rekaman favorit anak muda di Indonesia. Presentasi proyek ini berupa sebuah instalasi rak yang berisikan 1000 CD-R, sebuah CD player dan earphone. Tiap CD disertai dengan sampul depan dan sampul belakang. Sampul depan menampilkan foto potret dan nama responden, sedangkan pada sampul belakang berisikan sampul album favorit, nama band, judul album dan komentar responden tentang album favoritnya ini.


FIGHT FOR RICE Versus BURN YOUR IDOL
1000 CD-R Collection Project by Wok The Rock


Senin, 14 Februari 2011 / 19.00-23.00


FFR Store, Jl. Parangtritis No. 26, Yogyakarta


SHOWCASE / SUBMISSION / MERCH


iDJ Live & Loud
bersama
Yayasan Disko Lombok Horror
Uma Gumma
Ones Negro
Lintang


Momen menunggu Ibu pulang kantor adalah hal yang paling saya sukai. Selain senang karena kepulangan Ibu, saya juga selalu mengharapkan oleh-oleh yang dibawanya. Entah martabak, cakwe, pisang goreng, atau snack sisa seminar. Pada suatu sore, Ibu membawakan oleh-oleh yang paling berkesan, yaitu album kaset Spice Girl.


Awalnya saya kebingungan, karena nama Spice Girl cukup asing di telinga saya. Maklum saja, referensi musik saya hanya sebatas lagu Abang Bakso milik Melissa. Melihat kebingungan saya, Ibu pun segara menjelaskan siapa itu Spice Girl dan semangat Girl Power yang mereka bawa. Menurutnya Spice Girl adalah contoh feminisme populer yang cocok dijadikan panutan bagi anak berumur 9 tahun. Menurut saya, album Spice adalah musik pengiring yang tepat untuk lompat-lompat di rumah, setelah pulang sekolah. Album ini dengan cara yang aneh telah menjadi gerbang awal bagi kesukaan saya terhadap Alanis Morissette, Lisa Loeb, dan Linkin Park. Album Spice menjadi istimewa karena memori yang saya lekatkan padanya.


Sedangkan bagi beberapa orang, keistimewaan sebuah album musik tidak hanya terletak pada memori di baliknya. Sebuah album musik dapat menemani di saat sedih, galau, resah, gembira, melamun, makan, perjalanan ke kampus, menjelang tidur. Menyarankan berhenti begadang. Menerjemahkan masa depan. Memberi nasihat a la orang tua. Memperluas sudut pandang. Mengajarkan definisi Rock. Menjadi pemberontak. Mencitrakan mimpi dan tujuan hidup. Mengubah konsep “keren”. Dan semua pengalaman ini, beserta pengalaman lainnya, diceritakan kembali lewat proyek Burn Your Idol.


Burn Your Idol adalah sebuah proyek seni yang mengumpulkan album-album rekaman favorit anak muda di Indonesia. Siapapun dapat ikut berpartisipasi dengan mengisi formulir dalam situs burnyouridol.com. Calon partisipan akan diminta untuk memberikan nama lengkap, foto diri, dan menyebutkan album musik yang paling berkesan beserta alasannya. Sebelum mengisi formulir, calon partisipan harus mengecek daftar album-album yang sudah pernah disebutkan oleh partisipan lain, agar tidak ada kesamaan.


Presentasi proyek ini nantinya berupa sebuah instalasi rak yang berisikan 1000 CD-R, sebuah CD player dan earphone. Setiap CD disertai dengan sampul depan dan sampul belakang. Sampul depan menampilkan foto potret dan nama partisipan, sedangkan pada sampul belakang berisikan sampul album favorit, nama band, judul album beserta komentar partisipan tentang album favoritnya ini. Hingga Februari 2011, kurang lebih 600 orang telah ikut serta dalam proyek Burn Your Idol. Akibat perbaikan teknis, saat ini baru 130-an partisipasi yang ditampilkan dalam situs Burn Your Idol. Partisipasi-partisipasi lainnya sedang diusahakan untuk segera ditampilkan dalam situs.


Dalam situsnya disebutkan bahwa proyek Burn Your Idol berusaha untuk merepresentasikan praktik-praktik merekam CD audio yang lazim dilakukan di kalangan penggemar musik di Indonesia. Para penggemar ini merekam CD audio menggunakan CD-R, dengan materi yang dikopi dari CD musik orisinal, mengunduh lewat internet, atau dari sumber-sumber lainnya. Praktik ini tentu saja berbeda dengan yang dilakukan oleh para pembajak. Para penggemar melakukan hal ini dengan tujuan nonkormersil, misalnya untuk dipinjamkan atau diberikan pada orang lain. Praktik penggandaan ini sebenarnya sudah terjadi pada masa kejayaan kaset, dan dipermudah dengan teknologi yang berkembang belakangan ini. Para penggemar musik tidak lagi hanya berperan sebagai konsumen. Keberadaan teknologi CD-R mempermudah para konsumen untuk berperan sebagai distributor, bahkan produsen, dengan remix, remodifikasi, atau membuat playlist baru.


Proyek Burn Your Idol juga merupakan usaha untuk menampilkan pengaruh budaya pop pada identitas anak muda di indonesia saat ini. Lewat cerita-cerita yang dibagikan oleh para partisipan, kita dapat melihat bagaimana sebuah album musik tidak hanya menjadi hiburan pengisi waktu luang semata. Seperti yang disebutkan sedikit di atas, album musik dapat memiliki peran yang sangat signifikan dan spesifik dalam pengalaman setiap orang. (Syafiatudina)


MARI MEMBAKAR IDOLAMU!


Pameran berlangsung hingga
10 Maret 2011


www.burnyouridol.com







0 komentar:

Post a Comment