Friday, 30 September 2011

Review: Rock In Solo Heritage Metal Fest 2011

Photobucket


Rock In Solo Heritage Metal Fest 2011, festival musik metal terbesar di Jawa Tengah telah digelar di kota Solo pada bulan ini.


Solo sebagai kota yang bisa dikatakan sebagian masyarakatnya menganggap rock bukan saja sebagai hiburan tapi sudah menjadi gaya hidup. Setelah sukses dengan helatan ROCK IN SOLO Metal Fest yang sudah digelar 4 kali pada tahun 2004, 2007, 2009, dan 2010 yang mensahkan event ini menjadi metal fest terbesar di Jawa Tengah bahkan mungkin juga Indonesia dengan dihadiri ribuan pecinta musik rock / metal dari seluruh Indonesia.


Kali ini the ThiNK, sebuah kelompok kerja kolektif yang intens dalam helatan subkultur di Kota Solo bekerjasama dengan Tecma Advertising; merencanakan event kelima dengan titel ROCK IN SOLO Heritage Metal Fest 2011.


Event ini dibikin rangkaian event meliputi main event dan pre event di beberapa kota di pulau Jawa yaitu :


- Rockducation, Pre event ini dibuat di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Malang dan Solo mulai dari tanggal 16 – 22 Agustus 2011 kemarin dengan menggunakan publik venue seperti mall dan cafe. Ini semacam gathering atau seminar santai yang membahas musik rock/ metal sebagai industri dengan pembicara yang berkompeten dari pelaku industri ini yaitu musisi, editor majalah musik nasional, perwakilan record label dan panitia Rock in Solo.


- Rocklight, Event ini diadakan di kota Solo pada tanggal 10 September 2011 lalu. Menggunakan Pasar Gede sebagai tempat publik yang menjadi icon kota Solo yang akan difungsikan sebagai media visual. Beberapa VJ dari Solo dan Yogyakarta yaitu Hellucination, Bejou Nayaka dan Venza dari HONF berkolaborasi membuat video mapping yang pertama kalinya diadakan di kota Solo.


- Rockfest, Main event diadakan di tanggal 17 September 2011 bertempat di Alun Alun Utara Solo dengan 4 panggung musik, tata suara dan lighting yang megah juga dengan menampilkan beberapa band metal sebagai headliner dan co headliner dari dalam dan luar negeri yang sudah tidak asing lagi di telinga para Metalheads.


Line Up Utama:

DEATH ANGEL (Amerika)

KATAKLYSM (Canada)


International acts:

DERANGED (Sweden) – Death Metal

OATHEAN (Korea) – Black Metal

ENFORCE (Australia) – Thrash Metal

ISHTAR (Korea) – Gothic Power Metal


Local Acts:

BURGERKILL (Bandung) – Metalcore

DOWN FOR LIFE (Solo) – Metalcore

GIGANTOR (Jakarta) – Thrash Metal

RAJA SINGA (Bandung) – Grindcore

SURI (Jakarta) – Stoner Rock

SOMETHING WRONG (Jogja) – Hardcore

GRIND BUTO (Semarang) – Thrash Metal

MADONNA OF THE ROCKS (Jakarta) – Metalcore

SPIRIT OF LIFE (Solo) – Hardcore

TURBIDITY (Bandung) – Death Metal

BANDOSO (Solo) – Black Metal

EXTREME DECAY (Malang) – Grindcore

CRUCIAL CONFLICT (Surabaya) – Metalcore

ALICE (Bandung) – Chaotic Metal

SCREAMING SCHOOL (Semarang) – Grunge

TOO LATE TO NOTICE (Jakarta) – Metalcore

FAT IN DIET (Ungaran) – Metalcore

NEVER AGAIN (Solo) – Hardcore

MATIUS III:II (Solo) – Industrial

ENFORCED (Solo) – Thrash Metal

LAMPHOR (Klaten) – Black Metal

PESAKITAN (Muntilan) – Metalcore

OCTOPUZ (Semarang) – Southern Rock

NOSFERATU (Jogja) – Black Metal


Photobucket


REVIEW:


Sabtu (17/09) dimulai pukul 10.00 WIB gerbang masuk menuju areal panggung Rock In Solo Heritage Metal Fest 2011 telah dibuka. Dua band asal kota Jogja turut tampil pada hari ini: Something Wrong dan Nosferatu. Something Wrong yang baru saja merilis album ketiganya berjudul “Nesu” ini tampil pada stage c pada pukul 13.40 tepat.


Delapan lagu old school hardcore yang diambil album baru dan cover song dari Warzone. Penonton terlihat berlarian dan antusias terhadap perform dari band ini. Pada stage yang berbeda yaitu stage C, terlihat Nozferatu membawakan lagu-lagunya yang bergenre black metal. Dengan kostum dan permainan yang rapi terlihat di depan stage teman-teman dari Jogjakarta Corpse Grinder memadati stage D.


Usai Something wrong dan Nosferatu manggung, tampil beberapa band yang tidak asing di telinga kita. Sebut saja di stage C ada perform dari Gigantor, band heavy metal asal Jakarta dengan lirik-lirik berbahasa Indonesia, dan ditutup dengan Enforce Band asal Australia yang membawakan musik old school death metal ala goreflesh dan entombed. Ratusan penonton yang memadati stage C sore itu terlihat menaikkan `horns up` saat Enforce berpentas di atas panggung.


Photobucket

Tepat menurut schedule, pukul 16.00 perform pada stage C dan D ditutup dengan penampilan Enforce pada stage C. Penonton berlarian menuju Stage B saat melihat Isthar band asal Korea selatan, demikian band yang menyebut musiknya symphonic power metal ini mulai membawakan lagu-lagunya.


Selain musik yang rapi, dengan format female-fronted band, tentu saja band ini mampu menyedot atensi penonton. Bagi penggemar Nightwish atau Epica tentu akan sangat antusias dengan band ini, tentu saja ditunjang dengan bassist dan vokalisnya yang sangat cantik. Usai pentas mereka laris diajak berfoto bersama penonton.


Photobucket


Perform di stage B ditutup dengan Deranged, band death metal asal swedia yang bernaung dibawah label Sevared Records. Tepat pukul 18.00 penampilan dari deranged berakir dan mc menginfokan bahwa akan ada jeda maghrib sampai pukul 19.00 menuju stage A. Penonton disarankan untuk beristirahat dan beribadah sholat Maghrib bagi yang menjalankan pada area venue yang telah disediakan oleh panitia.


5 band yang tampil di stage A adalah Qathean (Korea Selatan), Burgerkill (Bandung), Down For Life (Solo), Kataklysm ( Kanada) dan Death Angel ( California). Perform pertama pukul 19.15 di stage A dibuka oleh Qathean dengan musik black metalnya.


Terlihat permainan yang rapi dan blocking panggung yang baik pada show mereka pertama kalinya di panggung Rock In Solo. Kemudian disusul perform Burgerkill, band hardcore metal asal kota bandung yang baru saja merilis album barunya “Venomous”. Burgerkill membawakan Beberapa lagu dari album baru dan album lama mereka.


Photobucket


Penonton memberikan apreasiasi luar biasa terhadap penampilan Burgerkill. Mereka dengan serempak menyanyikan lagu-lagu yang dibawakan band hardcore Bandung yang berdiri Mei 1995 ini. Selanjutnya adalah giliran band metal tuan rumah, Down For Life.


Kita dapat melihat pasukan Babi Neraka, demikian sebutan fans base untuk Down For Life bersorak dan serempak menaikan horns up saat band ini siap untuk membawakan lagu-lagunya.


Photobucket


Sesaat setelah Down For Life selesai beraksi diatas panggung A, nampak dari back stage beberapa panitia berlarian menuju pagar barikade bersama dengan petugas keamanan, dan muncullah yang dinanti malam itu, Walaikota Surakarta, Joko Widodo yang akrab disapa Jokowi menghadiri event tersebut. Disambut dengan puluhan pers malam itu Jokowi yang juga menyukai musik metal ini berjalan menuju tepat di depan stage A dengan kaos metalnya.


Photobucket


Setelah band Down For Life perform, lalu naik ke atas panggung line up lengkap kelompok band Kataklysm. Band metal head dari Kanada membawakan set list 12 lagu. Dengan lagu pertama “A Soulless God” Kataklysm benar-benar membuat metal head yang hadir dari seluruh pelosok negeri terpuaskan. Band yang bernaung dibawah Nuclear Blast label ini mengatakan diatas panggung bahwa ini adalah show pertama mereka di Asia Tenggara dan mereka sangat kagum terhadap metal head di Solo dan Indonesia karena respon dan jumlahnya yang sangat luar biasa massif.


Photobucket


Pada penghujung acara, band yang telah dinantikan, Death Angel terlihat berjalan menaiki tangga dan memasuki stage A malam itu. Dengan line-up Mark Osegueda (vocal), Rob Cavestany ( Guitar, backing vocal ), Ted Aguilar (guitar), Damien Sisson ( Bass) dan Will Carrol ( Drums) 14 lagu dibawakan dengan perform yang enerjik dan interaksi yang interaktif dengan penonton.


Photobucket


“Volcanic’ sukses membuat penonton puas datang dimalam itu. Salut dengan metal head yang datang dan acara Rock In Solo Heritage Metal Fest 2011.





Teks areaXYZ

Photo by Ryan Adi Putra




0 komentar:

Post a Comment